Take Home Pay Berbeda Dengan Gaji. Pahami Definisi, Hingga Tips Mengaturnya!

Avatar Siti Rasmiati 2 August 2023

Istilah Take Home Pay (THP), mungkin terdengar asing bagi kamu yang baru pertama kali kerja. Take Home Pay sering kali disamakan dengan gaji pokok, namun pada kenyataannya adalah dua hal yang berbeda.

Ketika menerima gaji untuk pertama kalinya, mungkin kamu bingung mengapa gaji yang kamu terima tidak sesuai dengan kontrak? Walaupun tidak berbeda jauh. Mengapa demikian? Perlu kamu ketahui, gaji yang kamu terima itu disebut dengan Take Home Pay. Take Home Pay (THP) adalah upah atau pembayaran bersih yang diterima oleh karyawan. 

Mungkin yang kamu tangkap dari kontrak, hanya gaji pokoknya saja. Namun, ada beberapa komponen seperti tunjangan dan potongan yang kamu dapat dari perusahaan. Tunjangan dan potongan akan digabungkan nominalnya dengan gaji pokok.

Hasil dari perhitungan itulah yang disebut dengan Take Home Pay (THP). 

Masih bingung? Biar nggak bingung, mari kita bahas mengenai Take Home Pay dan bagaimana cara biar kamu tidak boros dalam mengelola Take Home Pay kamu!

1. Apa Itu Take Home Pay?

Take Home Pay merupakan jumlah gaji bersih yang telah dikurangi dan ditambahi beberapa komponen yang akan diterima karyawan. Komponen-komponen tersebut misalnya dapat meliputi BPJS Ketenagakerjaan dan kesehatan, dana pensiun, pajak, tunjangan, bonus dan lainnya sesuai dengan kebijakan perusahaan. 

Biar gak bingung, simak penjelasan tentang perbedaan gaji pokok dan Take Home Pay di bawah ini.

2. Perbedaan Gaji Pokok Dan Take Home Pay

Setelah mengetahui apa itu Take Home Pay, mungkin kamu masih sedikit bingung apa bedanya dengan gaji pokok?

Agar kamu bisa membedakan gaji pokok dengan Take Home Pay, simak penjelasan singkat berikut ini.

Gaji Pokok merupakan upah dasar yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya telah ditetapkan berdasarkan kesepakatan. Biasanya gaji pokok disusun berdasarkan jabatan dan pangkat karyawan. 

Sedangkan Take Home Pay, merupakan jumlah pendapatan bersih yang diterima oleh karyawan setelah adanya tunjangan dan dikurangi komponen pemotongan gaji. 

Jumlah Take Home Pay biasanya lebih besar daripada gaji pokok karena ada tambahan dari perusahaan seperti tunjangan, bonus dan lain sebagainya.

Namun, tidak menutup kemungkinan jumlah Take Home Pay lebih sedikit karena adanya pemotongan yang disesuaikan oleh setiap karyawannya seperti peminjaman koperasi, pajak dan lain sebagainya.

3. Cara Menghitung Take Home Pay

Setelah sebelumnya sudah dijelaskan mengenai pengertian dan perbedaan Take Home Pay dengan gaji pokok. Kamu mungkin bingung mengapa Take Home Pay jumlahnya berbeda dengan gaji pokok dan bagaimana perhitungannya?

Perlu diketahui, perhitungan Take Home Pay tidak bisa sembarangan, ada rumus yang bisa kamu terapkan seperti berikut ini:

Rumus Take Home Pay (THP) yang bisa digunakan

  • Pendapatan rutin = gaji pokok
  • Pendapatan insidential = bonus atau tunjangan 

Biar ga makin bingung, simak contoh di bawah ini ya!

Adit bekerja di PT. Suka Maju dengan gaji pokok Rp6.000.000. Setiap bulan Adit mendapat tunjangan internet sebesar Rp500.000, tunjangan istri dan anak Rp1.000.000 juta, tunjangan makan Rp500.000. Dan setiap bulan Adit mendapat potongan untuk BPJS dan Pph 21 sebesar Rp200.000

Perhitungan :

Gaji pokok Adit : Rp6.000.000

Tunjangan: 

  • Tunjangan internet:      Rp500.000
  • Tunjangan istri dan anak : Rp1.000.000
  • Tunjangan makan       : Rp500.000

       Rp2.000.000

Pemotongan :

  • BPJS + Pph 21 : Rp200.000

Rumus THP :

(Gaji rutin + tunjangan tetap + tunjangan tidak tetap) – (komponen pemotongan gaji) 

= (Rp6.000.000 + (Rp1.000.000 + Rp500.000) + Rp500.000) -  Rp200.000

= (Rp6.000.000 + Rp1.500.000 + Rp500.000) – Rp200.000

= Rp8.000.000 – Rp200.000

= Rp7.800.000

Take Home Pay yang diterima oleh Adit sebesar Rp.7.800.000

Setelah diperhitungkan, Take Home Pay Adit jumlahnya lebih besar dari upah gaji pokok Adit.

4. Tips Mengatur Take Home Pay

Blog

Buat kamu yang baru pertama kali dapat penghasilan, pasti langsung deh tergoda untuk mengeluarkan uang lebih banyak. Entah itu membeli barang yang tidak dibutuhkan, hangout sama teman kuliah ataupun teman kantor. Sehingga uang kamu lebih cepat habis sebelum akhir bulan.

Apalagi sekarang ada yang namanya pay later, pasti sering tergoda deh sehingga kamu memiliki tunggakan di setiap bulannya.

Ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan agar kamu bisa lebih bijak menggunakan uang kamu, simak penjelasan berikut ini ya!

Gunakan metode 50-30-20

Tips yang sering digunakan oleh banyak orang adalah metode 50-30-20. Ini merupakan perhitungan dengan membagi sesuai dengan persentase. 

  • 50% dari THP kamu gunakan untuk kebutuhan misalnya membeli perlengkapan sehari-hari, makan, transportasi, dan sebagainya. 
  • 30% dari THP kamu gunakan untuk hiburan misalnya, hangout dengan teman, membeli barang yang diimpikan dan lain sebagainya.
  • 20% dari THP kamu sisihkan untuk menabung.

Catat Pengeluaran

Biar lebih terorganisir dan mengetahui uang yang kamu keluarkan untuk apa saja, maka kamu perlu mencatat setiap pengeluaranmu sekecil apapun.

Dengan mencatat pengeluaran, uang kamu akan terlihat kemana perginya dan untuk apa digunakan. Sehingga kamu bisa meminimalisir pengeluaran yang tidak perlu. 

Kamu bisa mencatat manual dikertas ataupun menggunakan aplikasi yang saat ini sudah banyak tersedia di smartphone.

Menahan diri 

Mengikuti tren dan perkembangan zaman memang penting agar tetap relevan, namun jangan lupa untuk menyesuaikannya dengan pendapatan kita, ya.

Ingatlah bahwa setiap keputusan pembelian harus didasarkan pada kebutuhan dan prioritas kamu. Simpan uangmu untuk keperluan yang lebih penting, seperti tabungan untuk pendidikan, dana darurat, atau investasi masa depan. Mengelola keuangan dengan bijaksana akan membantu kamu menghindari pemborosan yang tidak perlu.

Nah, itu lah penjelasan mengenai Take Home Pay hingga cara menghitungnya. 

Kesimpulannya, Take Home Pay berbeda dengan gaji pokok ya, Take Home Pay merupakan upah yang telah dikurangi dengan komponen potongan ataupun penambahan tunjangan. 

Nominal yang didapat juga sesuai dengan kondisi karyawan, bisa bertambah ataupun berkurang dari jumlah gaji pokok. 

Kunjungi website kami sekarang untuk mendapatkan lebih banyak informasi dan insight seputar karier yang akan membantu kamu mencapai tujuan yang diinginkan.


Sumber :

investopedia.com 

Peraturan BPK

Gadjian.com

Related Posts